LAPORAN OJT INALUM
( ON THE JOB
TRAINING )
SECTION INFORMATION TECNOLOGY
( INALUM )
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AGUS SUBIANTO SIHOTANG
&
HEMI SYAHPUTRA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
KOMPUTER JARINGAN
SMK YAPIM INDRAPURA
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
TANAH TINGGI KEC. AIR PUTIH KAB. BATU BARA
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Syukur
Alhamdulillah kita sampaikan kehadirat kepada Allah
Swt.karena dengan atas berkat dan nikmatnya yang berupa kemudahan dan kelancaran, serta petunjuk-Nya yang diberikan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan OJT (On The Job Training). Laporan ini merupakan Laporan yang
pertama kali kami buat.
Laporan
OJT (On The Job Training) ini di susun dengan berdasarkan Perintah dari Pembibing OJT yang di mana isi Laporan ini mengenai Visi dan Misi PT.Inalum,Sejarah singkat Inalum,Struktur Organisasi dan Sebagainya yang ada di laporan ini.
Laporan
yang kami buat ini berdasarkan pengalaman kami selama melakukan OJT di PT.Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang di laksanakan selama 40 Hari dari tanggal 26 Agustus s/d 04 Oktober 2013.
Walaupun penulisan Laporan ini telah diupayakan disusun sesuai dengan Perintah Pembibing OJT, bukanlah berarti Laporan ini telah sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak yang bersangkutan pada Pelaksanaan OJT
ini untuk penyempurnaan Laporan ini pada masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan Laporan ini, kami ucapkan terima kasih.Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi kita dalam mencetak lulusan SMK Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang berkualitas.
Akhirnya, kami berharap semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat, baik sebagai sarana belajar, juga sebagai sarana berkarya.
WassalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
Tanah Tinggi,...Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I – PENDAHULUAN................................................................................ 1
A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
B.
Tujuan..................................................................................................... 1
C.
Manfaat.................................................................................................. 2
D.
Waktu Dan Tempat
Pelaksanaan............................................................ 2
BAB II – GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN......................................... 3
A.
Visi Dan Misi PT
Inalum........................................................................ 3
B.
Sejarah Singkat....................................................................................... 3
C.
Ruang Lingkup....................................................................................... 4
D.
Perbandingan
Saham Dan Tenaga Kerja................................................ 7
E.
Fasilitas................................................................................................... 8
F.
Alih Teknologi........................................................................................ 9
G.
Kinerja
Perusahaan................................................................................. 9
H.
Kontribusi PT
Inalum............................................................................. 10
I.
Proses Produksi...................................................................................... 11
BAB III – STRUKTUR ORGANISASI DAN
MSDM................................... 13
A.
Struktur Organisasi................................................................................. 13
B.
Manajemen Sumber
Daya Manusia ( MSDM )...................................... 14
BAB IV – PELAKSANAAN OJT.................................................................... 17
BAB V – PENUTUP........................................................................................... 19
A.
Kesimpulan............................................................................................. 19
B.
Saran....................................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Latar Belakang diadakan praktik kerja lapangan ini
ialah sebagai realisasi untuk melihat secara nyata bagaimana dunia kerja
sesungguhnya,agar dapat mengembangkan pendidikan dan mempersiapkan tenaga kerja
yang terampil dalam dunia kerja yang sesuai dengan perkembangan Teknologi Dunia
yang semakin sempit dan maju.
Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan untuk menambah
wawasan siswa dalam menuntut ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi siswa yang
terampil dan kreaktif.
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai
suatu keahlian dan siap kerja keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK
biasanya belum diakui oleh pihak Dunia/Usaha industry..Oleh karena itu diadakan
suatu program Pendidikan System Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha
sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian
Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan bahwa pola penyelenggaraan di
SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan.Hal
tersebut dapatdilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang professional,karena keahlihan professional
seseorang tidak semata-mata dapat diukur oleh pengusahaan unsur pengetahuan dan
teknik kerja,tetapi harus dilengkapi dengan pengusahaan kiat (arts) bekerja
yang baik.
Melihat kenyataan diatas,Direktorat Menengah
Kejuruan menetapkan strategi operasional yang berdasarkan kepada kebijakan Link
And Match (Kesesuian dan kesepadanan) Departement Pendidikan dan Kebudayaan
dalam model penyelenggaraan pendidikan system Ganda.Pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989
tentang system Pendidikan Nasional.
I.2 Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Secara umum,Pelaksanaan program praktik kerja
lapangan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa
dibidang teknologi.Penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya,mengumpulkan
informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan
khusus.Setalah siswa melaksanakan program praktik kerja lapangan secara khusus
siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang
perusahaan,dan kegiatan-kegiatan praktik yang berhubungan langsung dengan
teknologi.Dan mempersiapkan para siswa/i untuk belajar bekerja secara
mandiri,bekerja dalam satu tim dan mengembangkan potensi serta keahlian yang
dimiliki.
Adapun tujuan penyelenggaraan praktik kerja lapangan
(PKL) pada Sekolah Menengah Kejuruan,yaitu:
1. Menghasilkan
tenaga kerja yang berkualitas,yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan,keterampilan,serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
pekerjaan.
2. Memperkokoh
Link and Match antara sekolah Menengah Kejuruan dengan dunia usaha.
3. Meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pendidikan maupun pelatihan kerja berkualitas.
4. Memberi
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
5. Membekali
siswa/i dengan pengalaman yang sebenarnya didalam dunia kerja sebagai persiapan
guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dan masyarakyat.
6. Siswa/i
dapat percaya diri dalam memecahkan berbagai masalah atau kesulitan yang
ditemuinya.
7. Untuk
merelisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan di tempat
prakerin.
8. Memperluas
pandangan dan wawasan siswa/i terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada dibidang
bersangkutan dan tempat praktek dengan segala persyaratan.
1.3 Manfaat Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki
manfaat,demikian
pula dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah selesai
dilaksanakan,Adapun manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut :
1. Keahlian
professional yang diperoleh dari praktik kerja lapangan,dapat meningkatkan rasa
percaya diri,yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan keahlihan professional
pada tingkat tinggi.
2. Melatih
disiplin,tanggung jawab,inisiatif,kreatifitas,motivasi kerja sama,tingkah
laku,emosi serta etika dalam bekerja.
3. Menambah
Pengetahuan mengenai jenis-jenis pekerjaan dengan segala persyaratan yang ada
di Dunia Usaha/Dunia Industri.
1.4 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini di
laksanakan di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM).Tepatnya di laksanakan di
seksi SIT (Section Information Technology).Praktik Kerja Lapangan berlangsung
selama 40 hari,di mulai dati tanggal 26 Agustus sampai 04 Oktober 2013.
BAB II
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
2.1 Visi dan Misi
Perusahaan PT.Inalum
Visi PT.Inalum Adalah menjaga
hubungan yang harmonis denga masyarakyat,dan dalam 10 Tahun kedepan setelah
Tahun 2009 akan menjadi perusahaan yang terkenal dalam produktivitas dan daya
saing di Industri Aluminium Dunia.
Misi PT.Inalum adalah:
Ø Menciptakan
manfaat bagi semua pihak kepentingan melalui bisnis yang menguntungkan serta
mampu bersaing di pasar global.
Ø Mendukung
pengembangan ekonomi yang regional dan nasional dan selalu menjaga hubungan
yang harmonis dengan masyarakyat sekitar.
2.2 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Inalum
Setelah upaya memanfaatkan potensi
Sungai Asahan yang mengalir dati Danau Toba di Provinsi Sumatera utara untuk
menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan
pada masa pemerintahan Hindia-Belanda.Pemerintah
Indonesia bertekad mewujudkan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
di sungai tersebut.
Tekad ini semakin kuat ketika Tahun
1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei,sebuah Perusahaan konsultan
Jepang,tentang studi kelaikan proyek PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium.Laporan
tersebut menyatakan bahwa PLTA laik
untuk dibangun dengan sebuah
peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.
Pada tanggal 7 Juli 1975 di
Tokyo,setelah melalui perundingan yang panjang,Pemerintah Republik Indonesia
dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani perjanjian Induk untuk
PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium
Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan.Kedua Belas
Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd.,
Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co.,
Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni
Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation,
Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.
Selanjutnya, untuk penyertaan modal
pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan penanam
Modal tersebut bersama pemerintah Jepang
membentuk sebuah peusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd
(NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.
Pada tanggal 6 Januari 1976, PT
Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara
pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan di
Jakarta.
Inalum
adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,sesuai dengan
perjanjian Induk.Perbandingan Saham antara Pemerintah Indonesia dan Nippon
Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%
pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak
Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87.Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12%
dengan 58,88%.
Untuk melaksanakan ketentuan dalam
perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No.
5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai
Wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan
pengembangan Proyek Asahan.
INALUM dapat dicatat sebagai pelopor
dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri
Peleburan Aluminium dengan Investasi sebesar 411 milyar Yen.
2.3 Ruang Lingkup
Perusahaan PT.Inalum
Ruang Lingkup perusahaan PT.Inalum
terdiri dari:
1.
Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang
terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal
dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan,Kabupaten Toba Samosir,
provinsi Sumatera Utara.Stasiun Pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan
air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.
Tenaga Listrik yang dihasilkan sangat tergantung
pada kondisi permukaan air Danau Toba.Pembangunan PLTA dimulai pada tangal 9
Juni 1978.Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai
pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI,Soeharto.Dalam Acara
peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara Adat Jepang dan
tradisi Lokal.Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 Tahun dan diresmikan
oleh Wakil Presiden RI Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 juni 1983.
Total kapasitas tetap 426 MW dan output 513
MW.Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.
PLTA PT. Inalum terdiri dari:
A. Bendungan
Pengatur
Bendungan ini terletak di desa siruar, 14,6 km dari
mulut Danau Toba.Bendungan ini berfungsi untuk mengatur tinggi permukaan air
Danau Toba dan mengatur aliran air yang keluar dati Danau Toba.Bendunganungan ini terletak di desa siruar, 14,6 km dari
mulut Danau Toba.Bendungan ini berfungsi untuk mengatur tinggi permukaan air
Danau Toba dan mengatur aliran air yang keluar dati Danau Toba.Bendungan ini
dibangun dengan tipe beton massa,tinggi 39 m, panjang71 m.
B.
PLTA Siguragura
Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake
Dam) terletak di Simorea, 9 km dari Bendungan pengatur.Tipe bendungan ini
adalah Beton Massa dengan ketinggian 46 meter, panjang 173 m.
Bendungan ini berfungsi untuk mengontrol debit air
yang masuk ke Stasiun Pembangkit Siguragura (Siguragura Power Station).Stasiun
Pembangkit Siguragura berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator
di dalamnya.Stasiun pembangkit ini merupakan stasiun pembangkit bawah tanah
pertama di Indonesia.Kapasitas tetap dari PLTA Siguragura adalah 203 MW.
C. PLTA
Tangga
Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam)
yang terletak di Tangga, 4 km di bagian hilir Stasiun Pembangkit Listrik
Siguragura.Tipe Bendungan ini adalah Beton massa berbentuk busur dengan ketinggian
82 meter, panjang 125 m.
Bendungan ini berfungsi untuk mengatur pasokan air
ke dalam Stasiun Pembangkit Listrik Tangga (Tangga Power Station).Bendungan ini
merupakan bendungan busur pertama di Indonesia.Total kapasitas tetap dari PLTA
tangga ini adalah 223 MW.
D. Jaringan
Transmisi
Tenaga Listik yang dihasilkan Stasiun pembangkit
listrik siguragura dan Tangga disalurkan melalui jaringan Transmisi sepanjang
120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kV ke Kuala Tanjung.
Melalui gardu induk Kuala Tanjung tegangannya
didistribusikan ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya
melalui 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V.
2.
Pabrik
Peleburan Aluminium
Inalum membangun pabrik peleburan aluminium dan
fasilitas pendukungnya diatas area 200 ha di kuala tanjung, kecamatan sei suka,
kabupaten batu bara (dulu kabupaten asahan),kurang lebih 110 km dari kota
medan, ibukota provinsi sumatera utara.
Pabrik peleburan dengan kapasitas
terpasang 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun menghadap selat
malaka.Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 juli 1979 dan
tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 januari 1982.Pembangunan ini di
resmikan oleh presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 mentri kabinet
pembangunan II.Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 februari 1982 dan
maret 1982 aluminium ingot pertama berhasil dicetak.
Pada tanggal 14 oktober 1982, kapal
Ocean Prima memuat 4.800 ton aluminium ingot meninggalkan kuala tanjung menuju
jepang untuk mengekspor produk PT inalum dan membuat Indonesia sebagai salah
satu Negara pengekspor aluminium di dunia.Produksi ke satu juta ton berhasil
dicetak pada tanggal 8 februari 1988, kedua juta ton pada 2 juni 1993, ketiga
juta ton pada 12 desember 1997, keempat juta ton pada tanggal 16 desember 2003,
kelima juta ton pada 11 januari 2008 dan keenam juta ton pada tanggal 12
januari 2012.Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke jepang dan juga dalam
negeri dan digunakan sebagai bahan baku
industry hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Kualitas
produk inalum adalah 99,70% dan 99,90%.
Proses peleburan aluminium di kuala
tanjung dilakukan dengan system elektrolisa dengan cara mereduksi alumina
menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai
material utama.Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik karbon, pabrik
produksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas pendukung lainnya.
a. Pabrik
karbon
Pabrik karbon memproduksi blok anoda.pabrik karbon
terdiri dari pabrik karbon mentah, pabrik pemanggang dan pabrik penangkaian
anoda.
Di pabrik karbon mentah, coke dan hard pitch di
campur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang hingga temperature 1.250°
celcius di pabrik pemanggang anoda.kemudian di
pabrik penangkaian anoda , sebuah tangkai di pasang ke blok anoda yang sudah
dipanggang tadi dengan menggunakan cast iron.Blok anoda berfungsi sebagai
elektroda di pabrik Reduksi.
b. Pabrik
Reduksi
Pabrik reduksi terdiri dari 3 bangunan dengan ukuran
yang sama.Ada 510 pot di gedung tersebut.Pot tersebut bertipe prebaked anode
furnaces (PAF) dengan desain 175 KA, namun sudah ditingkatkan hingga 199 KA,
beroperasi pada suhu 960°
Celcius .Setiap pot rata-rata dapat
menghasilkan aluminium sekitar 1,3 ton atau lebih aluminium cair perhari.
c. Pabrik
Penuangan
Di
pabrik penuangan, aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace.Ada 10
unit Holding Furnace di pabrik ini, masing-masing berkapasitas 30 ton.
Aluminium cair ini kemudian di cetak ke dalam cetakan dengan Casting Machine.
Pabrik ini memiliki 7 unit Casting Machine.Pabrik ini memiliki 7 unit Casting
Machine dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing mesin dan menghasilkan
22.7 kg/ingot (batang).
d. Fasilitas
Penunjang
Untuk kelancaran Operasional pabrik,Perusahaan juga
mendirikan beberapa fasilitas pendukung di kedua proyek seperti sebuah
pelabuhan dengan 3 dermaganya, dimana salah satunya telah diserahkan ke
pemerintah Indonesia pada tahun 1984 untuk kepentingan umum, dan jalan
penghubung.Kompleks perumahan untuk karyawan juga dibangun di atas areal 200 ha
di pabrik peleburan dan 80 ha di PLTA lengkap dengan fasilitas di dalamnya
seperti Masjid, Gereja, Gedung Olah Raga dan Pertemuan, Rumah sakit,
Supermarket, Kantor Pos, Fasilitas Olahraga, Telekomunikasi dan lain
sebagainya.
2.4 Perbandingan
Saham Dan Tenaga Kerja PT.Inalum
Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan
Nippon Asahan Aluminium Co.Ltd adalah sebagai berikut :
Keterangan Pemerintah
RI NAA Co.,Ltd
Januari 1976 10,00% 90,00%
Oktober 1978 25,00% 75,00%
Juni 1978 41,13% 58,87%
Februari 1998-skrng 41,12% 58,88%
Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja per September
2013 adalah sebanyak kurang lebih 1.920 orang yang tersebar di 4 ( empat )
lokasi kerja yaitu :
A R E A
|
TOTAL
OFFICE
|
JAKARTA
MEDAN
KUALA
TANJUNG
PARITOHAN
|
31
6
1665
218
|
TOTAL
( PER SEPTEMBER 2013 )
|
1.920
|
2.5 Fasilitas Yang Ada Di Perusahaan PT Inalum
1. Komplek
Perumahan
2. Gedung
olahraga dan pertemuan
3. Tempat Ibadah
4. Rumah
sakit
5. Supermarket
6. Kantor
Pos
7. Fasilitas
Olahraga
8. Telekomunikasi
9. Dan
lain Sebagainya
2.6 Alih Teknologi
Pembangunan
PT Inalum merupakan suatu kesempatan baik untuk alih teknologi dan harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh putra-putri Indonesia sebagai suatu medan
latihan.Untuk memenui harapan ini di lakukanlah alih teknologi dari para
kontraktor asing.
Pembangunan
PT Inalum membutuhkan teknologi yang rumit.Dengan berpartisipasi dalam
pembangunan proyek ini banyak staf dan karyawan Indonesia memperoleh kesempatan
untuk melangkahkan kakinya ke gerbang teknik konstruksi modern yang
diperolehnya dari para kontraktor Jepang.Banyak pula staf Indonesia yang
bekerja pada perusahaan kontraktor Jepang dan sub-kontraknya dikirim ke Jepang
untuk mengikuti pelatihan.
2.7 Kinerja Perusahaan
A. Produksi
Desain
Produksi aluminium ingot PT Inalum adalah 225.000 ton aluminium per tahun.Namun
dengan adanya Technology Improvement yang dilakukan oleh karyawan PT Inalum,
kini produksi PT Inalum jauh di atas produksinya.Tingkat Efisiensi penggunaan
arus juga meningkat hingga lebih dari 92%.
Kapasitas
produksi aluminium batangan PT Inalum sangat bergantung pada jumlah listrik
yang di hasilkan oleh PLTA PT Inalum.Sedangkan PLTA PT Inalum sangat bergantung
pada kondisi permukaan air Danau Toba sebagai sumber air utama Sungai Asahan.
Berikut
ini adalah table produksi aluminium ingot
PT Inalum sejak tahun 2003:
2.8 Kontribusi Perusahaan PT Inalum
Sebagai satu-satunya
pabrik peleburan aluminium di Indonesia yang telah dioperasikan selama 3 dekade ini tepat sekali
jika secara sosial, PT Inalum
mempertimbangkan untuk
berperan serta untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial masyarakat sekitar perusahaan, sebab perusahaan
menyadari bahwa kelancaran
pembangunan dan keberhasilan operasi tidak
dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah. Keberhasilan perusahaan dan
kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat
tercipta dan tumbuh
bersama-sama.
Disamping itu,
kesejahteraan sosial dan perkembangan
ekonomi regional merupakan
fasilitas bagi perusahaan untuk
menciptakan misi, visi dan
nilai-nilainya. Oleh karena itu, sejak awal berdirinya kebijakan tanggung
jawab sosial.
Berikut ini
adalah contoh bentuk
kegiatan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR), terhadap
masyarakat sekitarnya
- Pendidikan
- Pemberdayaan Masyarakat
- Olahraga dan Kebudayaan
- Keagamaan
- Fasilitas Umum
- Bantuan
- Dan Lain - Lain
2.9 Proses Produksi perusahaan PT Inalum
Pabrik
peleburan aluminium disebut juga sebagai proyek “listrik dalam kaleng”, sebab
listrik yang di hasilkan oleh pembangkit listriknya, sebagian besar digunakan
untuk kepentingan pabrik peleburan.
Listik yang di hasilkan melalui PLTA PT Inalum, yang terletak di sungai
Asahan, di salurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung melalui 275
kV jaringan transmisi.
Bahan
baku untuk aluminium dibongkar di Pelabuhan Inalum dan dimasukan ke dalam silo
masing-masing melalui belt conveyor.Alumina
di dalam silo kemudian dialirkan ke Dry
Scrubber System untuk direaksikan
dengan gas HF dari tungku reduksi.Reacted
alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper
Pot dengan Anode Changing Crane (ACC)
dan dimasukan ke dalam tungku reduksi.
Kokas yang ada di dalam silo di
campur dengan butt atau punting anoda
dan dipanaskan dulu.Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai perekatnya.kemudian
material tersebut dicetak di Shaking
Machine menjadi blok karbon mentah.Blok tersebut kemudian dipanggang di Baking Furnace.Anoda yang sudah dipanggang kemudian di bawah ke
pabrik penangkaian untuk diberikan tangkai, namanya Anode Assembly.
Anode assembly
ini kemudian di bawah ke pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode Transsport Car (ATC) untuk digunakan
sebagai sebagai elektroda dalan proses elektrolisa.Setelah anoda tersebut
dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut
diganti dengan yang baru.Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik
Penangkaian untuk kemudian di pakai lagi.
Di dalam tungku reduksi, alumina
akan dielektrolisa menjadi aluminium cair.Setiap 32 jam, setiap pot akan
dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium.Aluminium cair ini kemudian dibawah ke
pabrik penuangan dengan Metal Transport
Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding
Furnace.Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini di cetak di Casting Machine menjadi Ingot, beratnya 22,7 kg per batang.
Aluminium batangan (Ingot) ini
kemudian diikat dan siap untuk dipasarkan.
BAB III
STRUKTUR
ORGANISASI DAN MSDM
PT INALUM
3.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Inalum
- Struktur Organisasi Pada SIT ( Section Information Tecnology )
Struktur organisasi SIT ( Section
Information Tecnology ) berbentuk garis dan staff berdasarkan fungsi. Pejelasan tingkatan pada
struktur organisasi SIT ( Section Information Tecnologi ) berdasarkan tugas
kerja adalah sebagai berikut :
* Manager
Manager pada SIT ( Section Information
Tecnology ) bertanggung jawab dalam kelancaran Sistem Operasi Komputer di
PT.Indonesia Asahan Aluminium serta menentukan kebijakan pengembangan IT.
* Junior Manager
Junior manager berfungsi sebagai
pembantu manager dalam mengkordinir setiap bagian di IT demi kelancaran operasi
setiap harinya yang meliputi :
* Senior Staff
a. Programmer
Seorang
programmer pada SIT memiliki cakupan tugas sebagai berikut :
1). Mengembangkan
sistem aplikasi baru.
2). Mendesign,
menganalisa dan memprogram setiap sistem aplikasi baru.
3). Memodifikasi dan mengembangkan
sistem aplikasi. ( Design laporan atau proses konversi )
4). Mendokumentasi
semua sofcopy semua software baik yang baru maupun yang
sudah ada.
5). Membuat laporan.
6). Mengontrol setiap
aplikasi system opersi pada PT Inalum, yaitu : FIS, Hospital system, office
supplier, computer supplier, House Control system, avantis, ASCS, HRMS,
protean, SDS, emor system, safety protector, meal & gasoline system,
section/department, administration system, dan repoting.
b. System Integration
Job Description untuk system
integration pada SIT, adalah sebagai berikut :
1).
Mengawasi tampilan semua system aplikasi.
2).
Membangun system aplikasi baik pada server
maupun pada client.
3).
Menguji coba system aplikasi yang baru.
4).
Mengawasi semua sumber daya maupun backup software dari seluruh aplikasi
system.
5).
Merawat dan meningkatkan software dari seluruh system aplikasi.
6).
Men-update antivirus yang termuat pada system aplikasi yang ada,khususnya di server.
7).
Membuat laporan.
c. Operation
Memiliki
cakupan tugas sebagai berikut :
1). Mengawasi
seluruh sistem database, seperti avantis, protean, ASCS,HRMS, E-mail, Hospital
system, dll.
2). Men- download
sistem database.
3). Mem-backup
seluruh system database baik perhari maupun perbulan.
4). Mengaudit
database.
5). Mengevaluasi
database setiap bulannya.
6). Membuat
laporan.
·
Network
And Security Administrator
Bidang ini memiliki cakupan tugas sebagai berikut :
1).
Mengontrol performansi dan traffic pada
hubungan jaringan di PT. Inalum (R-link/firewall/router).
2).
Mengawasi dan mengembangkan internet, intranet, E-mail, E-board, VOIP, di PT.
Inalum.
3).
Update harian Internet.
4).
Mengawasi dan mengembangkan permormasi Citrix.
5).
Menciptakan user dan dokumentasi dari
user account.
6).
Meningkatkan performasi Citric.
7).
Mendaftarkan user dan mendokuntasikan
keanggotaan user tersebut.
8).
Mengawasi keamanan seluruh sistem.
9).
Membuat laporan.
·
Hardware
dan Software Engineer
Cakupan tugas yang harus
dilaksanakan oleh bidang ini, adalah sebagai berikut :
1).
Melakukan pemeliharaan yang preventive dan breakdown pada :
§
PC,
Server, Dan Printer.
§
Switching
dan Hub.
§
Kabel
jaringan.
§
Sparepart
baik Hardware maupun software.
2).
Men-download software antivirus secara periodik.
3).
Penginstalan software standart.
4).
Mendata seluruh PC beserta penggunanya.
5).
Membuat laporan.
Tugas – tugas yang menjadi
tanggung jawab bidang general :
1). Penanganan sistem administrasi dan
perencanaan seksi SIT.
2). Perencanaan untuk Hardware / Software.
3). Budgetting.
4). Menyediakan Sparepart dan stationaries
komputer.
5). Mengimplementasikan ISO.
6). Mengawasi pemakaian notebook dan multimedia protector.
7). Mengawasi dan melakukan backup dari setiap
system aplikasi database.
8). Membuat laporan baik
harian,mingguan,bulanan,dan lainnya.
9). Melayani kegiatan auditing.
10).praktek
kerja lapangan dan penelitian siswa.
3.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
( MSDM ) PT. Inalum
Pada awal dan
beroperasinya PT.Inodenesia Asahan Aluminium, perusahaan ini telah memiliki
sebuah system manajemen SDM sejak masa konstruksi, namun mengingat perkembangan
organisasi perusahaan. Maka system yang telah ada harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang berkembang, sejak pada tuhan 1981 diberlakukan system
manajemen SDM yang disebut dengan system personalia PT.Indonesia Asahan
Aluminium yang efektif dan mulai berlaku pada tanggal 1 april 1981.
Namun seiring dengan
perkembangan organisasi tuntutan internal maupun eksternal, system
personalisasi 1981 tidak dapat lagi di pertahankan karena tidak mampu lagi
mengkoordinir masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanakan pengelolaan SDM
PT.Indonesia Asahan Aluminium.
Maka sejak tahun 2001,
system personalia PT. Indonesia Asahan Aluminium telah mengalami perubahan
menjadi system manajemen sumber daya manusia atau lebih dikenal dengan system
MSDM PT. Indonesia Asahan Aluminium.
BAB IV
PELAKSANAAN OJT
Dalam
pelaksanaan OJT (On The Job Training) di perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium
kami melakukan banyak kegiatan. Kegiatan – kegiatan yang kami lakukan antara
lain adalah :
1.
Membongkar Printer
Dalam
pembongkaran printer ini kami melakukan praktek bongkar pasang printer yang
dipandu oleh pak Zepris Siahaan. Pak Zepris mengajarkan cara membongkar pasang
printer yang baik dan benar kepada kami. Kami sangat mamperhatikan pengarahan –
pengarahan yang selalu bapak itu berikan kepada kami. Dan pada suatu kesempatan
pak Zepris memberikan kami waktu untuk
merakit printer secara bergiliran, hingga kami mahir dalam merakit printer.
2.
Memperbaiki PC
Dalam kegiatan
ini kami melakukan perbaikan terhadap pc yang rusak. Pc yang rusak tersebut
berasal dari seksi – seksi lain yang diantar ke seksi SIT (Section Information
Tecnology) untuk diperbiki. Disinilah kami melakukan perbaikan komputer yang
dipandu oleh kariawan yang ada di SIT (Section Information Tecnology). Dan
hampir setiap hari kerja kami hanya memperbaiki komputer yang rusak,
dibandingkan kegiatan yang lainya.
3.
Perawatan PC
Dalam kegiatan
ini hampir sama dengan kegiatan memperbaiki PC, karena pada kegiatan ini kami
malakukan perawatan dengan melakukan pembersihan terhadap komponen – komponen
pc yang kotor. Baik kotoran debu maupun kotoran cair yang menempel pada
komponen - komponen pc. Kami
membersihkan komponen – komponen pc dari debu menggunakan Vakum, dan
membersihkan kotoran cair atau debu yang sudah membandel menggunakan kain
kering / kain lap.
4.
Memperbaiki Monitor
Pada kegiatan
ini kami melakukan perbaikan terhadap
monitor yang rusak. Kami membongkar monitor dan mengganti bagian yang
rusak dari monitor yang sudah tidak dipakai lagi.
5.
Membongkar Keyboard
Pada tahap ini
kami tidak diberikan untuk membongkar sendiri keyboard karena tidak ada
keyboard yang rusak. Sehingga kami hanya membuka keyboard yang bagus. Kami
hanya disuruh untuk memperhatikan apa yang pak Zepris katakan / arahkan.
Keyboard terbuat dari bahan yang rentan rusak sehingga kami tidak diberikan
untuk membuka sendiri keyboard tersebut.
6.
Mengkrimping kabel LAN
Pada
kegiatan ini kami diajarkan cara mengkrimping kabel LAN dengan baik dan benar.
Kemudian akan di tes menggunakan tester apakah berhasil atau tidaknya suatu
susunan kabel yang digunakan.
7.
Memperbaiki Scanner
Dalam kegiatan
ini kami disuruh untuk memerbaiki scanner yang sudah rusak dengan cara
mengganti komponen yang rusak dengan komponen scanner yang bagus atau komponen
scanner yang masih bisa dipakai.
Di seksi SIT (
Section Information Tecnology ) kami ada 6 ( enam ) orang siswa OJT yaitu saya
sendiri Agus Subianto Sihotang,bersama teman seperjuangan / sekolah saya yaitu Hemi Syahputra dan 4 (
empat ) orang dari sekolah lain yaitu Herwin Simanjuntak ( Teladan ), Hotma
Manik ( Teladan ), Fauziah nur ( Cipta Abdi Negoro ), Aisyah Nurjannah ( Cipta
Abdi Negoro ).
Kami setiap
harinya berkumpul disuatu ruangan, sebagai tempat kami menunggu konfirmasi dari
bapak pemandu kami. Jika ada panggilan untuk ke ruangan sebelah atau ruangan
bengkel baru kami pindah keruangan bengkel untuk melakukan pekerjaan baik itu
perbaikan maupun perawatan komputer dan komponennya.
Terkadang kami
juga diajak oleh bapak pemandu untuk turun kelapangan atau ke seksi – seksi
lain untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan yang terjadi di seksi tersebut.
Baik itu kerusakan pada komponen – komponen komputer seperti printer,CPU, dan
lain sebagainya maupun tentang jaringan atau HUB. Jika komponen komputer
tersebut tidak memungkinkan untuk kami perbaiki ditempat maka kami akan
membawanya kebengkel untuk diperbaiki disana.
Jika tidak ada
kerjaan atau kegiatan, maka kami akan sibuk dengan kegiatan masing – masing.
Ada yang belajar, main game,ngobrol,dan lain – lain. Begitulah keseharian kami
dalam OJT ( On The Job Training ) di PT. Indonesia Asahan Aluminium.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
-
Saran
kami kepada PT. Indonesia Asahan Aluminium agar dapat memperbaharui terus
Hardware pada jaringannya sehingga didapat jaringan yang optimal dan update.
-
Bagi
siswa OJT ( On The Job Training ) agar dapat diberikan suatu training yang
khusus pada bidang keilmuan / kejuruan masing – masing yang sesuai agar
tercapai kefokusan terhadap ilmu yang dipelajari.
-
Dan
yang terakhir adalah, kami sebagai siswa OJT ( On The Job Training ) berharap
untuk dapat bekerja pada PT. Indonesia Asahan Aluminium.
Sekian & Terima Kasih